
Ketua Harian Kwarda Banten H Furkon. (Foto : istimewah)
TANGSEL, HARIAN POSMETRO.com – Kwartir Daerah (Kwarda) Pramuka Provinsi Banten akan mengambil langkah tegas terkait kasus yang menjerat HDW warga Pamulang, Kota Tangerang Selatan.
HDW yang merupakan pembina Pramuka di salah satu sekolah di Kota Tangerang Selatan diduga melakukan pelecehan seksual pada siswi SMP.
Atas dasar itu Kwarda Pramuka Provinsi Banten akan mencabut penghargaan Pancawarsa III yang diterima HDW pada Juli 2024.
Ketua Harian Kwarda Banten, H Furkon mengatakan, HDW menerima penghargaan dari Kwarda Banten berdasarkan usulan dari Kwarcab Kota Tangerang Selatan.
“Saat HDW kami beri penghargaan, isu pelecehan seksual belum mencuat, dan kami belum tahu soal itu,” kata Furkon kepada wartawan, Senin (23/9/2029).
Furkon menjelaskan, setelah isu pelecehan seksual yang diduga dilakukan HDW ramai di media sosial, pihaknya langsung menelusuri kebenaran isu tersebut.
“Ternyata peristiwa pelecehan seksual pada siswi SMP itu, sudah 10 tahun yang lalu,” ujarnya, seraya menambahkan, bahwa Kwarda telah mengadakan rapat internal untuk membahas hal tersebut.

Kesimpulannya, Kwarda memerintahkan Kwarcab untuk Kota Tangerang Selatan menonaktifkan HDW dari kepengurusan Pramuka.
“Dan kami akan mencabut penghargaan yang diterima HDW. Oknum tersebut harus dinonaktifkan, dan mengevaluasi kembali prosedur dewan kehormatan,” ujarnya.
Furkon menilai, citra Pramuka sebagai pendidik karakter generasi muda tercoreng oleh kelakuan oknum yang tidak bertanggungjawab.
Oleh karena itu, ia menekankan agar Kwarcab Kota Tangerang Selatan mengambil langkah dalam menyikapi masalah tersebut.
“Kami minta kwarcab Tangerang Selatan melakukan langkah-langkah konkret agar kejadian serupa tidak terulang lagi dan segera melaporkan langkap yang diambil kepada Kwarda dan Kwarnas,” pungkasnya.
Sebelumnya, jagat media sosial (Medsos) Instagram (IG) digegerkan dengan postingan Muhammad Raa dalam akun IGnya @boimbomi yang memposting tentang predator seks yang mendapatkan penghargaan Pancawarsa III oleh Kwarcab Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Provinsi Banten.
Postingan pada Sabtu (21/9/2204) itu, telah mendapatkan ribuan suka dan komentar. Postingan ini disertai dengan tulisan yang sudah dalam bentuk gambar dan tulisan.
Akun @boimbomi dalam postingannya menuliskan status Seperti kata Kendrick, “the kids live tomorrow cause today the party just died”.
Selanjutnya akun @boimbomi juga menulis, ADDENDUM: Sudah sepuluh tahun dari kejadian, tidak ada lagi tenaga dari para korban untuk melawan, membawa ke APH, bahkan untuk bersuara.
Mereka harus sudah berkelahi dengan kesibukan sehari-hari sambil mengucap serapah tiap mengingat nama pelaku. Tidak ada lagi yang perlu dibuktikan karena Kwarcab pun sudah mengakui kejadiannya.
Pada slide kedelapan, akun @boimbomi menuliskan do’anya. Semoga kalian segera mati dalam keadaan jahiliyah.
Semoga pertanggung jawaban anda kepada Tuhan sulit dan berat.
Semoga para korban diteduhkan hatinya dari luka yang ia perbuatkan. Semoga para korban diampuni kemarahannya.
Semoga Allah menjaga kita semua dari segala bahaya dan predator seksual anak.
Semoga gerakan ini cepat mati dan diganti oleh mereka yang lebih baik dan menginginkan perbaikan.
Pada slide terakhir (kesembilan), akun @boimbomi memposting sebuah gambar yang sudah diblurkan, hanya terlihat nama Heri Dedi Wijaya, S.Si yang mendapatkan penghargaan Pancawarsa III berasal dari Kwartir Ranting Serpong.*
Laporan: Daeng Yusvin