
TANGERANG – POSMETRO- Dugaan pungutan liar kembali terjadi di Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (Samsat) wilayah Ciledug.
Menurut keterangan warga ada beberapa pintu pungli yang dialami olehnya saat mengurus perpanjangan Plat nomor dan pajak.
Seorang Warga berinisial H menuturkan saat tiba di Samsat Ciledug untuk mengganti plat nomor dirinya langsung diminta Rp 30 ribu untuk melakukan pemeriksaan cek fisik.
“Saat dicek fisik saya minta dana senilai Rp30 ribu. Mereka menyebutnya sebagai biaya gesek kendaraan,” kata Sumber tersebut.
Tak berhenti disitu usai melakukan gesek kendaraan dirinya lalu menyerahkan pendaftaran disitupun ia diminta senilai Rp 150 Ribu.
“Lalu ada juga biaya administrasi Rp 20 Ribu,” sesalnya.
Tak hanya dipungutan liar pengurusan perpanjang nomor polisi (nopol), pajak STNk ataupun mutasi.
Ada juga seorang warga (pemohon) yang namanya tidak mau di sebut, mengaku saat pengurusan pendaftaran BBNKB (bea balik nama kendaraan bermotor) dirinya di minta sebesar Rp 100 rb.
Padahal yang Ia tahu biaya resmi BBN ada tertera di lembaran resmi pajak STNK (Surat Tanda Nomor Kendaraan).” Saat daftar BBN diminta biaya Rp 100 Rb, saya bayar aja ga mau pusing biar cepat, meski tidak ada bukti kwitansi bayar.” katanya.
Karena itu dirinya pun menyayangkan program bebas pungli yang selalu menjadi program utama Kepolisian khususnya Dirlantas. Dia pun menduga program itu hanya program pemanis saja.
“Jangan buat program hanya untuk kepentingan asal bapak senang, tapi seluruh masyarakat juga harus merasa senang dan terhindar dari pungli,” tegasnya.
Sebelumnya Ketua Indonesia Trafic Watch Edison Siahaan dalam wawancaranya di beberapa media mengatakan semestinya tidak ada lagi praktik percaloan di Samsat, tetapi kalau ada itu bukti pelayanan belum maksimal.
“Patut diduga ada oknum di dalam yang memberikan ruang sehingga praktek percaloan menjadi mulus,” tegasnya.
Untuk itu kata Edison, praktik Pungli dan calo di Samsat harus diberantas karena sudah merugikan negara.
“Korlantas Polri perlu tinjau praktik pungli dan calo di seluruh Samsat,” tegasnya. (Red)