LEBAK BANTEN, HARIAN POSMETRO.com | Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banten Kabupaten Lebak mencatat, ada lima warga yang meninggal dunia selama terjadi hujan dan bencana banjir dan longsor.
Lima korban tersebut adalah Difa Ajahroh (14) Dimas (13) dan Rosih (64) warga Banjarsari. Daffa Salman (7) warga Kecamatan Cipanas, Kabupaten Lebak.
Kemudian dua orang petani bernama Rasidi (59) dan Suwardi (72), warga Desa Pasirhaur, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Lebak.
Tiga warga Kabupaten Lebak Provinsi Banten dilaporkan meninggal dunia akibat dampak banjir dan longsor serta angin kencang yang terjadi pada Senin (2/12/2024) sampai dengan Rabu (4/12/2024).
“Semua korban meninggal dunia itu sudah dimakamkan oleh anggota keluarganya,” kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak Febby Pratama Rizky di Rangkasbitung Lebak, Jumat (6/12/2024).
Dia menjelaskan, tiga warga Kabupaten Lebak yang meninggal itu pertama inisial DZ (14) warga Desa Cipanas Kecamatan Cipanas terdampak longsoran tanah yang mengakibatkan tembok rumah korban terbelah Selasa (3/12/2024).
Saat itu korban DZ bersama adiknya R (8) tengah menonton televisi pukul 21.00 WIB di ruangan depan rumah, namun tiba-tiba terjadi longsor hingga tembok rumahnya menimpa korban.
Korban DZ dilaporkan meninggal dunia setelah dilarikan ke Puskesmas setempat, dan adiknya mengalami luka-luka.
Sedangkan, korban kedua yang meninggal dunia berinisial D (13) warga Kecamatan Banjarsari akibat tenggelam ketika banjir, Rabu (4/12/2024).
Selanjutnya, korban ketiga berinisial R (64) meninggal dunia karena tertimpa pohon tumbang di Desa Sukamaju Kecamatan Cibeber pada Kamis (5/12/2024).
Korban meninggal ketika perjalanan pulang dari kebun ke rumah, namun saat itu terjadi hujan deras disertai angin kencang.
Dalam perjalanan pulang dari kebun ke rumah, korban tertimpa pohon roboh hingga ditemukan warga sudah meninggal.
Sementara dua korban meninggal, yaitu petani bernama Rasidi (59) dan Suwardi (72) warga Desa Pasirhaur, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Lebak, tewas tersambar petir saat mencangkul di sawah, Kamis (5/12/2024).
Korban pertama kali ditemukan tergeletak di area pesawahan oleh warga yang melintas. Warga pun langsung membawa kedua jenazah ke rumah masing-masing.
“Peristiwa tersebut terjadi ketika kedua korban sedang mencangkul di sawah. Mereka kemungkinan besar tersambar petir saat cuaca buruk,” terang Febby.
Ia mengungkapkan, kejadian tersebut menjadi peringatan bagi semua warga untuk selalu berhati-hati saat musim penghujan, terutama saat hujan disertai petir.
“Pihak BPBD Lebak terus memantau cuaca dan memberikan imbauan agar masyarakat waspada terhadap potensi cuaca buruk. Mengingat wilayah Lebak yang rawan terkena bencana alam seperti longsor dan banjir,” ujarnya.
Selama beberapa hari terakhir ini curah hujan meningkat hingga mengakibatkan banjir dan longsor di 20 kecamatan di Kabupaten Lebak.
Selain itu juga sebanyak 1.694 rumah terendam banjir dan 59 rumah terdampak longsoran, 47 rumah rusak ringan, enam rumah rusak sedang, dan enam rumah lainnyarusak berat.
Sedangkan, ruas jalan yang ambles dan longsor terdapat di lima titik, antara lain pertama jalan Cipanas-Citorek menuju wisata Negeri di Atas Awan, kedua Jalan Desa Darmasari Bayah, ketiga Jalan Cidikit Bayah, keempat Jalan Pasir Gobong Bayah, dan kelima di Jalan Ciseel-Muncang.
Sementara itu juga ada dua jembatan terputus masing-masing di Kecamatan Leuwidamar dan Muncang. (Daeng Yus/01|