JAKARTA||Harianposmetro-
Ratusan warga terus berdatangan ke kantor Imigrasi Jakarta Timur (Jaktim), di Jalan Raya Bekasi, Jatinegara, untuk mendapatkan paspor elektronik atau e-paspor. Pasalnya, lokasi tersebut menjadi salah satu tempat yang kini menerbitkan paspor dengan sistem terbaru bersama 12 kantor Imigrasi lainnya di seluruh Indonesia.
Kepala Kantor Imigrasi Jakarta Timur Rendra Mauliansyah mengatakan, sejak diberlakukannya penerbitan e-paspor pada 1 Desember 2024 kemarin, jumlah pemohon terus berdatangan. Dari 300 kuota yang disiapkan, selalu terpenuhi setiap harinya.
“Antusias masyarakat untuk mendapatkan e-paspor cukup tinggi, karena kuota yang disediakan terpenuhi. Apalagi setiap harinya kami juga membuka pelayanan pembuatan paspor di Mal Cibubur Junction dan PGC Cililitan,” kata Rendra, Selasa (3/12/2024).
Dikatakan Rendra, membludaknya warga karena mereka telah mengetahui kelebihan dari e-paspor yang kini dilengkapi dengan cip elektronik. Di mana di dalamnya berisi data biometrik pemegang paspor, seperti foto wajah dan sidik jari. Data-data tersebut dienkripsi dengan teknologi keamanan tinggi, sehingga sangat sulit untuk dipalsukan.
“Salah satu keunggulan e-paspor, yaitu keamanan lebih tinggi yang meminimalisasi risiko penyalahgunaan serta memungkinkan proses migrasi yang lebih cepat, terutama di sejumlah negara yang telah mengadopsi sistem pemeriksaan paspor otomatis menggunakan pembaca cip,” ungkap Rendra.
Dijelaskan Rendra, e-paspor telah menjadi standar internasional dalam dokumen perjalanan, karena hampir seluruh negara di dunia telah menggunakan e-paspor sebagai dokumen perjalanan negara yang sah.
“Penggunaan kombinasi fitur pengaman, bahan baku, dan teknik terbaru lainnya sesuai standar internasional menjadi perhatian utama untuk memastikan bahwa paspor dapat terlindungi selama digunakan untuk melakukan perlintasan antarnegara,” terang Rendra.
Meski begitu, sambung Rendra, pihaknya masih terus melakukan sosialisasi terkait penerbitan e-paspor kepada masyarakat. Dengan memanfaatkan media sosial dan media massa, diharapkan semakin banyak warga yang beralih menggunakan e-paspor sebagai dokumen perjalanan ke luar negeri.
“Kami terus memanfaatkan media sosial dan media massa untuk menyosialisasikan e-paspor. Langkah ini agar penerbitan e-paspor 100 persen yang merupakan upaya dari sisi keimigrasian dalam memperkuat paspor Republik Indonesia,” tutup Rendra.