
Jakarta – Gus Rofi, salah satu tokoh Nahdlatul Ulama (NU), memberikan klarifikasi terkait pernyataan Mahesa yang diunggah di akun TikTok @imambesarembruter. Dalam unggahan tersebut, Mahesa menyebut mantan Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dua periode, Prof. Dr. KH Said Aqil Siradj, dengan istilah “Plongo.”
Dalam pernyataannya kepada sejumlah awak media di Restoran Rawon Bidadari, Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Minggu (12/1/2025), Gus Rofi meluruskan pandangan yang disampaikan oleh Mahesa. Ia menjelaskan bahwa KH Said Aqil Siradj pernah menyinggung tentang pentingnya pengelolaan tanah yang terbengkalai. Menurut KH Said Aqil, jika tanah mangkrak dan tidak dimanfaatkan, itu bisa menjadi dosa. Sebaliknya, jika dikelola melalui Proyek Strategis Nasional (PSN) seperti PIK 2, tanah tersebut dapat memberikan manfaat besar, seperti membuka lapangan kerja, meningkatkan perekonomian, dan menambah pendapatan daerah maupun negara.
“Proyek seperti PIK 2 adalah langkah luar biasa jika dikelola dengan baik untuk memperkuat lingkungan dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Lebih baik daripada dibiarkan mangkrak,” ungkap Gus Rofi.
Menanggapi kritik Mahesa, Gus Rofi menekankan pentingnya adab dan tabayun sebelum menyampaikan pendapat, terutama yang ditujukan kepada tokoh besar seperti KH Said Aqil Siradj. Ia meminta Mahesa untuk tidak sembarangan membuat pernyataan tanpa memahami konteks.
“Kalau ingin mengkritik, gunakan data dan adab. Kalau mau mencaci maki, hina saya saja, itu tidak masalah. Tetapi, jika menghina ulama sekelas KH Said Aqil Siradj, itu kurang ajar namanya,” tegasnya.
Gus Rofi juga mengingatkan bahwa menghina tokoh ulama tanpa dasar yang jelas hanya akan memancing reaksi dari masyarakat, khususnya para santri NU. Ia menekankan pentingnya berdialog (tabayun) sebelum menyebarkan informasi yang tidak terverifikasi, apalagi hanya demi kepentingan konten media sosial.
“Sebelum berbicara, sebaiknya pahami dulu persoalan PSN PIK 2 dan tujuan proyeknya. Jangan hanya bicara untuk konten tanpa tahu duduk perkaranya,” tutup Gus Rofi.