
Setelah menempuh perjalanan panjang selama hampir dua tahun, kru film horor “Jagal Teluh” mengadakan acara silaturahmi untuk merayakan penantian menuju penayangan resmi di bioskop pada 27 Februari 2025. Acara ini menjadi momen istimewa bagi seluruh tim yang telah bekerja keras mewujudkan film ini dari proses produksi hingga akhirnya siap menyapa penonton.
Sebagai bagian dari rangkaian perayaan, kru dan pemain juga menggelar acara syukuran pada Senin, 20 Januari 2025, di Puri Paso, Jakarta. Acara ini dihadiri oleh para pemain, tim produksi, dan keluarga besar film untuk memanjatkan doa bersama, menandai pencapaian penting ini sekaligus memohon kelancaran untuk penayangan film di seluruh jaringan bioskop Indonesia.
“Jagal Teluh”, hasil kolaborasi Suhita Zenza Sinema, Majas Pictures, dan Seroja Film, digarap oleh sutradara George Hutabarat dengan skenario karya Yudianto Suros. Film ini menghadirkan pengalaman horor penuh ketegangan, mengisahkan dendam, kecantikan, dan ritual mistis dalam balutan durasi 1 jam 30 menit.

Dibintangi oleh Selvi Kitty sebagai Saida dan Elina Joerg sebagai Mahira, film ini juga menampilkan Ferdi Ali, Mastur, Udin Penyuk, Kelono Gambuh, Danita Rebecca, dan Jho Rizky. Kisahnya berpusat pada karakter Saida, seorang perempuan yang mengalami penderitaan akibat pengucilan sosial dan dendam mendalam terhadap Bu Eko, hingga terjebak dalam ritual mistis demi balas dendam.
Zain Zalik, produser film, menekankan pesan moral film ini tentang pentingnya bersyukur dan menjauhi tindakan yang melanggar nilai-nilai agama. “Film ini tidak hanya memberikan hiburan, tetapi juga mengajak penonton untuk merenungkan arti syukur, terutama dalam bulan Ramadan,” ujarnya.
Proses produksi film ini penuh tantangan, termasuk kejadian mistis di lokasi syuting di Klaten, Jawa Tengah. Salah satu pengalaman tak terlupakan adalah ketika pemeran utama Elina Joerg kesurupan, yang harus ditenangkan dengan cara unik menggunakan kopi pahit dan teh manis panas. Kejadian ini bahkan menjadi simbol penting dalam cerita.
Sutradara George Hutabarat mengungkapkan bahwa pengalaman selama syuting, seperti hujan misterius di area kuburan dan penampakan di lokasi, justru memperkuat atmosfer mistis dalam film. “Semua kejadian ini menjadi tantangan sekaligus kekuatan yang membuat film ini semakin autentik,” katanya.
Menjelang penayangan, tim produksi telah menyiapkan strategi promosi intensif, termasuk melibatkan influencer untuk menjangkau penonton. Meskipun jadwal rilis berdekatan dengan bulan Ramadan, mereka optimis film ini akan menarik perhatian banyak penonton, terutama bagi mereka yang mencari hiburan saat ngabuburit.
Produser juga mengungkapkan harapan besar terhadap pencapaian film ini. Dengan target awal 800 ribu penonton untuk balik modal, mereka berharap film ini bisa menembus angka 5 juta penonton sebagai bonus luar biasa. “Jika ini tercapai, kami siap memproduksi sekuel dengan elemen khas seperti kopi pahit dan teh manis yang menjadi ikon cerita,” tambahnya.
Dengan persiapan matang dan dukungan berbagai pihak, “Jagal Teluh” siap memberikan pengalaman horor yang segar dan penuh makna. Jangan lewatkan kejutannya di layar lebar mulai 27 Februari 2025 di bioskop seluruh Indonesia!