
Jakarta, Harian posmetro – Sejumlah pimpinan buruh perempuan yang tergabung dalam Perkumpulan Kaukus Aktivis Perempuan CANTIK (Cerdas, Amanah, Nasionalis, Terpercaya, Kompak) menyatakan keprihatinannya terhadap wacana kenaikan gaji dan tunjangan anggota DPR RI.
Tokoh buruh perempuan seperti Raslinna Rasyidin, Mirah Sumirat, Sunarti, dan Nining Elitos menilai wacana tersebut tidak tepat waktu dan tidak berpihak kepada rakyat. Menurut mereka, kondisi ekonomi masyarakat saat ini masih penuh tantangan, sehingga kebijakan yang justru menambah beban keuangan negara dinilai tidak memiliki sensitivitas sosial.
“Wakil rakyat dipilih untuk memperjuangkan kepentingan rakyat, bukan kepentingan pribadi,” tegas Kaukus Aktivis Perempuan CANTIK saat memberikan keterangan pers di Jakarta, Rabu (27/8/2025).
Mereka menekankan seharusnya DPR RI memprioritaskan kebijakan yang berorientasi pada kesejahteraan masyarakat, seperti peningkatan upah layak, stabilitas harga kebutuhan pokok, perlindungan sosial, serta penciptaan lapangan kerja baru.

Lebih lanjut, pimpinan buruh perempuan ini juga menyayangkan sikap sejumlah anggota DPR, seperti Eko Patrio, Uya Kuya, dan Syahroni, yang melalui media sosial maupun pemberitaan tampak mendukung rencana kenaikan gaji.
Sikap tersebut dianggap tidak sensitif terhadap penderitaan rakyat, memperburuk citra DPR di mata publik, serta tidak mencerminkan sikap negarawan yang seharusnya menjadi teladan.
“Kebijakan seperti ini hanya akan memicu kekecewaan dan kemarahan masyarakat,” ujar pernyataan Kaukus Perempuan CANTIK.
Oleh karena itu, mereka mendesak DPR RI untuk membatalkan rencana kenaikan gaji dan tunjangan serta kembali fokus pada langkah nyata yang bisa meringankan beban buruh, perempuan, dan rakyat miskin. Para pimpinan buruh perempuan juga menegaskan akan terus mengawal agar wakil rakyat menjalankan amanah konstitusi dengan berpihak pada rakyat, bukan memperkaya diri sendiri.